DIKLAT GEOSPASIAL - BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
***************************************************************
Mulai Tanggal 06 Agustus 2019 Sudah Menggunakan PP Tarif PNBP Terbaru Yaitu PP Nomor 49 Tahun 2019
***************************************************************
PATUHI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19
***************************************************************
MARI KITA PATUHI 3M : MEMAKAI MASKER, MENCUCI TANGAN dan MENJAGA JARAK
***************************************************************
INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI
021.8754601 & 081219296777 email : [email protected]
***************************************************************

Jumat, 17 Februari 2012

Pengantar GEODATABASE

Geodatabase mulai dikenal pada ArcGIS 9.x. Geodatabase adalah database relasional yang memuat informasi geografi. Geodatabase terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial).

Feature Class merupakan kumpulan dari beberapafeature yang memiliki bentuk geometri dan atribut sama.

Feature classes dalam geodatabase dapat berupasingle feature atau individu dan dapat juga disusun dalam suatu feature datasets. Semuafeature datasets dalam sebuah geodatabasemenggunakan sistem koordinat yang sama.

Domain digunakan untuk menentukan lingkup (range) dan wilayah terpilih

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kepala Bakosurtanal dengan Komisi VII DPR RI

Senin 13 Februari 2012, Kepala Bakosurtanal Asep Karsidi hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI tentang " Masukan menyangkut Pengawasan dan Pemanfaatan Lahan Untuk Proses Penetapan Wilayah Pertambangan". Acara yang berlangsung di ruang rapat komisi VII DPR RI Gedung Nusantara ini dipimpin oleh H. Teuku Riefky Harsya.

Hasil kesepakatan RDP menyatakan bahwa komisi VII DPR RI akan meminta kepada kementerian ESDM RI dalam proses penetapan wilayah pertambangan untuk melibatkan Kementerian Dalam Negeri RI/ Pemerintah Daerah, Kementerian Kehutanan RI

EVALUASI PEMEKARAN DAERAH OTONOM BARU

Kamis (9/02), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) mengadakan pertemuan di Komisi II DPR RI, Jakarta Selatan, guna membahas evaluasi pemekaran daerah otonom. Berdasarkan pasal PP No. 129 Tahun 2000 yang berisi tentang pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah bertujuan untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat melalui: peningkatan pelayanan kepada masyarakat, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban, serta peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Fakta pemekaran daerah yang ada saat ini, seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Erani Yustika, bahwa 80% daerah pemekaran belum dapat