Gejala, penyebab, serta pengobatan mata minus atau miopi. Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang gejala, penyebab, serta pengobatan mata minus atau miopi.
Mata minus atau miopi merupakan suatu kondisi dimana penderitanya kesulitan dalam melihat objek tertentu. Mata minus akan menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas suatu objek yang jaraknya terlalu jauh. Namun, penderita mata minus atau miopi masih bisa melihat objek dengan jarak pandang yang dekat.
Hal yang terjadi pada mata minus di karenakan adanya bola mata atau retina yang terlalu melengkung, yang mengakibatkan sinar cahaya tidak terfokus pada permukaan retina seperti cara kerja biasanya. Setelah memahami sedikit penjelasan tentang mata minus miopi, kira-kira apa saja gejala mata minus? dan apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab mata minus miopi? dan bagimana upaya dalam pengobatan mata minus atau miopi? Mari sama-sama kita simak jawabannya di bawah yaa!
Gejala Mata Minus (Miopi)
Terdapat beberapa gejala yang sering di alami oleh para pengidap mata minus atau miopi, beberapa gejalanya yakni:
Pandangan Kabur / Buram Ketika Melihat Objek Yang Jauh
Mata minus atau miopi memiliki beberapa gejala. Salah satu gejala yang di alami oleh pengidap mata minus miopi salah satunya yaitu kesulitan pada saat melihat benda atau objek yang berjarak cukup jauh dengan jelas.
Kesulitan Membaca Tulisan yang Kecil
Gejala kedua yang juga dialami oleh pengidapnya yakni kesulitan pada saat membaca teks atau tulisan yang kecil. Orang dengan mata minus seringkali kesulitan membaca teks maupun tulisan yang kecil, terutama jika jaraknya cukup jauh.
Mengernyitkan Mata Pada Saat Melihat Objek Yang Jauh
Ketika melihat objek yang jauh, pengidap mata minus atau miopi secara otomatis akan melakukan tindakan mengernyitkan mata serta mengerutkan alis. Hal tersebut di lakukan dengan tujuan mencoba memperjelas penglihatan. Hal ini merupakan upaya untuk membantu membawa objek ke titik fokus yang lebih baik.
Mengedipkan Mata Secara Berlebihan
Gejala mata minus atau miopi yang selanjutnya adalah mengedipkan mata secara berlebihan. Hal itu merupakan reaksi alami untuk mencoba mengatasi ketidaknyamanan atau memperbaiki fokus penglihatan.
Sensasi Lelah Maupun Tegang pada Mata
Gejala mata minus atau miopi kelima adalah sensasi lelah maupun tegang pada mata. Penggunaan penglihatan yang intens dalam kondisi mata minus dapat menyebabkan mata terasa lelah maupun tegang. Ini terutama terjadi setelah waktu yang lama menghabiskan waktu melihat objek jauh ataupun melakukan aktivitas yang memerlukan ketajaman penglihatan.
Penyebab Mata Minus (Miopi)
Terdapat beberapa faktor penyebab mata minus atau miopi pada seseorang. Faktor-faktor penyebabnya ialah sebagai berikut:
Faktor Genetik
Penyebab yang paling utama pada mata minus atau miopi dapat di nyatakan dari faktor genetik. Predisposisi genetik memainkan peran penting dalam perkembangan mata minus. Jika orang tua atau orang terdekat memiliki riwayat mata minus, itu berarti Anda memiliki resiko lebih tinggi terkena mata minus.
Bentuk Bola Mata
Penyebab mata minus lainnya terdapat bentuk bola mata yang terlalu panjang. Jika bola mata lebih panjang dari normal, fokus cahaya akan terjadi di depan retina. Hal tersebut menyebabkan penglihatan menjadi buram pada objek yang cukup jauh.
Kornea Mata Melengkung
Penyebab mata minus atau miopi lainnya adalah kornea mata melengkung. Selain panjangnya bola mata melebihi normal, bentuk kornea mata yang melengkung juga dapat menyebabkan mata menjadi minus. Jika kornea mata terlalu curam, cahaya akan di fokuskan di depan retina daripada permukaannya.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat menjadi menyebab atas mata minus atau miopi. Beberapa penelitian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan juga berperan dalam perkembangan mata minus. Faktor-faktor tersebut termasuk paparan intensif terhadap cahaya terang ataupun radiasi, serta kebiasaan membaca atau menggunakan layar dengan jarak dekat yang berlebihan pada masa pertumbuhan.
Perubahan Hormonal
Penyebab mata minus atau miopi yang terakhir adalah perubahan hormonal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormonal pada masa remaja seperti saat pubertas, dapat mempengaruhi perkembangan mata minus.
Berikut di atas adalah beberapa penjelasan tentang gejala serta penyebab dari pada mata minus atau miopi yang seringkali terjadi kepada banyak orang-orang di usia muda. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan mata minus juga sudah di bahas pada penjelasan detail di atas. Pada pembahasan berikutnya, kali ini kita akan membahas bagaimana dan langkah apa yang harus di ambil dalam penanganan atau pengobatan mata minus atau miopi.
Cara Mengobati Mata Minus (Miopi)
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi maupun mengobati mata minus atau miopi. Hal yang dapat di lakukan di antaranya:
Menggunakan Kacamata atau Lensa Kontak
Hal yang dapat Anda lakukan dalam penanganan atau pengobatan mata minus miopi adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Penggunakan kacamata atau lensa kontak adalah metode yang umum di lakukan untuk mengoreksi mata minus. Kacamata dengan lensa kontak dengan lensa minus akan membantu mengalihkan fokus cahaya ke permukaan retina, sehingga objek yang jauh dapat terlihat dengan lebih jelas. Biasanya, kacamata atau lensa kontak akan di sesuaikan oleh dokter mata atau optometris sesuai dengan tingkat keparahan mata minus.
Menggunakan Lensa Kontak Khusus
Cara mengobati mata minus atau miopi yang pertama adalah menggunakan kacamata atau lensa kontak. Penggunaan kacamata atau lensa kontak khusus adalah metode yang umum di gunakan sebagai upaya dalam mengoreksi mata minus. Kacamata lensa khusus di rancang untuk mengoreksi mata minus. Misalnya, lensa kontak ortokeratologi (Ortho-K) yang dapat di kenakan saat tidur untuk mengubah bentuk kornea serta memberikan penglihatan yang jelas pada saat terbangun dari tidur, hal tersebut berlaku untuk sepanjang hari. Untuk Membaca Artikel lainnya tentang “Penyebab dan Gejala Mata Minus atau Miopi“, klik disini.
Terapi Farmakologis
Upaya yang dapat di lakukan dalam pengobatan mata minus atau miopi selain kedua hal di atas juga bisa di lakukan dengan cara Terapi Farmakologis. Beberapa penelitian yang sedang di lakukan untuk mengembangkan terapi farmakologis yang dapat menghentikan serta memperlambat perkembangan mata minus pada anak-anak. Namun, hingga saat ini, terapi ini masih dalam tahap penelitian dan tidak tersedia secara umum.
Lensa Intraokular
Cara mengobati mata minus atau miopi lainnya adalah dengan cara menggunakan lensa intaokular. Untuk kasus mata minus yang lebih parah, dokter mata dapat merekomendasikan pemasangan lensa intraokular. Prosedur ini melibatkan penggantian lensa alami di dalam mata dengan lensa buatan yang dapat mengoreksi kekurangan refraktif.
Kesimpulan: Nah, berikut diatas adalah beberapa penjelasan tentang gejala, penyebab dan juga upaya dalam pengobatan mata minus atau miopi. Namun, teruntuk cara mengobati mata minus atau miopi masih memiliki banyak metode atau cara lainnya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan serta dapat membantu kalian semua ya! Terimakasih.